
Watuagung, Tambak — Kabar gembira datang dari Grumbul Siwukan RT 008 RW 010 Desa Watuagung. Setelah sempat tertunda, proses penambalan jalan utama menuju Kedung Eyang akhirnya dilanjutkan hari ini, Rabu (1/10). Warga menyambut dengan antusias, mengingat jalan ini merupakan urat nadi aktivitas harian mereka.
Jalan Siwukan–Kedung Eyang menjadi jalur penting bagi warga menuju pasar, sekolah, ladang, dan pusat kegiatan sosial. Namun, kerusakan jalan yang cukup parah sempat mengganggu kenyamanan dan keselamatan pengguna. Penambalan yang semula dijadwalkan pada Minggu (28/9) tertunda karena adanya acara mbesan dari warga Kedung Eyang pada Selasa (30/9).
Dengan semangat gotong royong, warga kembali bergerak. Kegiatan ini didanai dari kompensasi hasil tebangan kayu milik Perhutani, menunjukkan sinergi antara pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan infrastruktur desa.
Ketua RT 008/010 menyampaikan harapan agar penambalan ini awet dan benar-benar mempermudah aktivitas warga. “Semoga jalan ini awet dan bisa dinikmati semua lapisan masyarakat,” ujarnya.
Namun, masih ada tantangan tersisa. Di tengah hutan sepanjang jalur ini, terdapat sekitar 100 meter jalan yang belum tersentuh pembangunan. Kondisinya masih berupa tanah dan berbatu, menyulitkan warga terutama saat musim hujan. Warga berharap pemerintah desa segera melanjutkan pembangunan hingga ke titik tersebut agar akses benar-benar lancar dan aman.
Kegiatan penambalan ini turut didokumentasikan oleh warga, menunjukkan semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap pembangunan desa. (Ari-Kadus)
