
Watuagung, Tambak – Cuaca ekstrem kembali melanda Desa Watuagung pada Selasa sore, 30 September 2025. Hujan deras disertai angin kencang yang berlangsung dari pukul 15.00 hingga 17.00 WIB menyebabkan kerusakan pada sejumlah rumah warga. Bagian atap menjadi titik paling rawan, dengan beberapa rumah mengalami kebocoran akibat asbes yang terlepas.
Salah satu rumah yang terdampak cukup parah adalah milik Bapak Hadi, warga RT 002 RW 010. Sebanyak 14 lembar asbes berukuran 3 meter terlepas dari rangka atap, sehingga air hujan langsung masuk ke dalam rumah. Penanganan darurat dilakukan dengan memasang terpal sebagai pelindung sementara, sembari menunggu bantuan material dari pemerintah desa.
Kerusakan juga terjadi di rumah Pak Suyatno, Sekretaris Desa Watuagung sekaligus pengelola situs watuagung.id. Sebanyak 4 lembar asbes berukuran 2 meter rusak akibat terpaan angin. Air hujan masuk ke area garasi dan mengenai bok accu tenaga surya. Untungnya, menurut beliau, kondisi rumah masih aman dan belum memerlukan bantuan, karena masih ada asbes cadangan yang belum terpasang. Beliau juga menyampaikan bahwa bantuan sebaiknya diprioritaskan untuk warga yang lebih membutuhkan.
Sebagai anak, saya pribadi sempat merasa khawatir saat mendengar kabar atap rumah ikut terdampak, karena kebetulan ayah sedang berada disumpiuh menjemput saya yang sedang mengikuti belajar tambahan (Les Privat).
Tak hanya dua rumah, kediaman Ibu Tinah di RT 005 RW 009 juga tak luput dari dampak. Dinding kayu dan atap rumah rusak, dengan 6 lembar asbes ukuran 2.40 meter terlepas dari struktur yang ada. Kondisi ini membuat rumah beliau semakin rentan terhadap hujan susulan.
Pemerintah desa diharapkan segera melakukan pendataan dan memberikan bantuan material, terutama asbes, kepada warga terdampak. Semangat gotong royong dan kepedulian antarwarga menjadi kunci dalam menghadapi musibah ini. Di tengah terpaan angin dan hujan, solidaritas warga Watuagung tetap menjadi pelindung yang paling kokoh.
